Seiring berkembangnya era digital, kini banyak bermunculan pengusaha-pengusaha baru yang merambah dunia bisnis terutama bisnis online. Hingga saat ini, bisnis online masih diyakini menjadi solusi yang tepat bagi mereka para pengusaha. Mudah, praktis, dan tidak ribet.

Banyak orang yang sudah berhasil dengan berbisnis online, meraup keuntungan yang tidak sedikit dan bahkan diantara mereka ada yang mengembangkan bisnis hingga ke luar negeri. Namun, bukan berarti semua pebisnis online memperoleh kesuksesan yang sama, tidak sedikit pula dari mereka yang mengalami kegagalan. Hanya orang-orang yang memiliki keseriusan, kesabaran, dan conscious effort yang mampu bertahan dan bangkit dari kegagalan.

Kurniawati Hastaningrum, seorang ibu rumah tangga yang pernah mengalami jatuh bangun dalam membangun bisnisnya. Ia mengawali bisnis di tahun 2009 dengan mengikuti bisnis Multi Level Marketing atau MLM sebuah brand kosmetik online.

Namun, membangun bisnis tak semulus yang ia pikirkan, Kurniawati menceritakan bahwa bisnisnya hanya bertahan selama 2 tahun karena dirasa hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan bisnis kosmetiknya tersebut.

Mengalami kegagalan tak lantas membuatnya berhenti untuk membangun bisnisnya lagi. Seperti yang ia ungkapkan, “Walaupun gagal, saya mendapatkan banyak ilmu yang akhirnya membuat saya berkenalan dengan bisnis online dan seluk beluknya. Tahun 2011, saya membuat online shop pertama saya yang menjual segala macam produk.”

Di penghujung tahun 2011, ia mencoba mengambil peruntungan dengan menjual buku hijab, yang saat itu memang penjualannya laris manis. Dari sinilah ia bisa bekerja sama dengan berbagai penerbit dan memutuskan untuk menekuni penjualan buku hijab.

Namun, lagi-lagi Ibu yang memiliki dua anak ini harus tersenyum kecut. Selang satu tahun, penjualan buku hijab mulai menurun. Hal ini membuatnya harus berpikir lagi apa yang harus ia lakukan dan produk apa yang bisa ia jual.

Baca Juga 
Modal 200 ribu bisnis online GO internasional

“Sempat galau ingin jualan hijab, jualan organizer dan lain-lain. Tapi, saya yang suka sekali membaca buku kewanitaan, merasa sayang kalo harus memutuskan hubungan dengan berbagai penerbit yang sudah terjalin,” ujarnya.

Berangkat dari hobinya tersebut, ia memutuskan untuk membangun dari nol lagi usaha online-nya dengan mendirikan Toko Buku Online “BukuWanita” yang mengkhususkan diri menjual buku-buku kewanitaan di tahun 2013 dan bertahan hingga kini.

Ia menambahkan bahwa meskipun belum sebesar toko-toko buku online yang telah ada sebelumnya, tapi BukuWanita telah memiliki banyak pelanggan tetap. Dan jumlah follower ribuan di berbagai akun social media.

Seiring berjalannya waktu, BukuWanita pun kebanjiran orderan hingga membuat Kurniawati kerepotan untuk mengelolanya. Kesibukannya sebagai ibu rumah tangga membuatnya tak sempat menghitung keuntungan bisnisnya, apalagi untuk sekedar tracking orderan, serta menginfokan resi kepada customer.

“Tadinya beli-beli software akuntansi, malah mumet. Belum kalo kompi rusak, software yang terpasang ikutan hilang berikut data-datanya” ungkapnya.

Akhirnya, Kurniawati menemukan solusi dari permasalahan tersebut, menjadi user Ngorder  membuatnya semakin mudah untuk melakoni bisnis online BukuWanita. Ia mengatakan bahwa Ngorder benar-benar real time dalam menghitung keuntungan harian, mudah penggunaannya, dan fitur-fitur di dalamnya juga sangat membantu.

“Belum lagi kalo ada masalah, tim support-nya siap dan cepat membantu. Keren banget pokoknya! Recommended!!!”, pungkasnya.